Generasi Millenial Diajak Proaktif Turunkan Angka Stunting di Aceh

0
467

Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh mengajak generasi muda di Aceh untuk ikut aktif mengkampanyekan gerakan turunkan angka stunting di Aceh. Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, mengatakan untuk menurunkan angka stunting di Aceh diperlukan gerakan massif dari semua pihak, termasuk generasi muda.

Hal ini ditegaskan Safrina Salim dihadapan puluhan anak muda yang tergabung dalam kelompok generasi muda berencana (Genre),  sejumlah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekif mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di Banda Aceh.  Dialog apik bersama generasi milenial ini digelar di café Lalina, Lampineung Banda Aceh, Kamis (19/2/2023)

“Apalagi generasi muda ini, pastinya akan menjadi calon ibu, untuk itu perlu proaktif mengatasi stunting dengan mengedukasi pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 270 hari pada waktu hamil, kemudian 730 hari, usia 0 sampai 24 bulan Inilah jarak/spasi yang kita harapkan artinya bagaimana kita memahami bagaimana anak yang akan dilahirkan itu jangan stunting,” katanya.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. M.Yani, M.Kes. PKK, seorang akademisi di Aceh, yang juga mantan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, mengatakan bahwa adanya penurunan angka stunting di Aceh, mengatakan, masih perlunya kerja keras yang terstruktur, agar bisa mencapai angka target 14%. “jika dilakukan bersama, tentunya hal ini akan mudah, dalam sebuah desa kita saling mengingatkan dan saling membantu, ditambah lagi gerakan asuh stunting yang kini terus digemakan, saya yakin angka target akan tercapai,” sebut Prof Yani.

Pengajar di Fakultas FMIPA Universias Syiah Kuala, Dr. Rer, Nat. Ilham Maulana, S.Si, menyebutkan, menggerakkan anak muda melalui media sosial, menjadi cara efekif, mendekatkan anak muda dengan berbagai informasi stunting. “Kita harus pakai cara mereka, agar mereka mudah mendapat informasi dan membagikan lagi informasi yang didapat,” jelas Ilham.

Angka stunting di Aceh, pada 2021 yakni 33,2 persen dan turun dua angka pada 2022, yakni 31,2 hingga akhir tahun 2023. Tingginya jumlah stunting disebabkan perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat,  serta dipengaruhi pola pengasuhan anak.

Tiga daerah teringgi angka stuntingnya adalah Simeulue, Subulussalam dan Gayo Lues. *****